Halaqahyang ke 9, Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk Selain Allâh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Menyembelih termasuk ibadah yang agung di dalam agama Islam ini. Didalamnya ada pengagungan terhadap Allâh Robb semesta alam dan merupakan wujud cinta dengan mengorbankan sebagian harta kita untuk Allâh Seperti : Ibadah qurban HSI- Belajar Tauhid (Halaqah 9) - Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk Selain Allah Kamis, 12 September 2019. Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI) M. A. Hafidzahulloh. Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Belajar Tauhid berjudul "Menyembelih Untuk Selain Allāh Termasuk Syirik Besar". Menyembelih termasuk ibadah yang agung di dalam agama Islam. Halaqah09 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 1. Halaqah-10 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 2. Halaqah-11 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 3. Halaqah-12 Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Takdir. Halaqah-13 Dua Macam Iradah Atau Keinginan Allāh. AlMumtahanah: 8) Apabila mereka tidak memerangi kaum muslimin, dan tidak mengeluarkan kita dari kampung-kampung kita (daerah kita) maka kata Allāh, "Tidak ada larangan kalian berbuat baik kepada mereka". Mungkin seseorang memiliki tetangga yang non muslim (kāfir) maka boleh kita berbuat baik kepada mereka, (misalnya) mengirim makanan Kamis 7 November 2019 Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI) Silsilah 2 Mengenal Allah (Halaqah 9) Mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla Dengan MakhlukNya Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh. ThawafIfadhah. Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Manasik Haji, rukun haji bagian yang ke 2 : Thawaf Ifadhah dan Sai. Rukun haji yang ke 3 adalah Thawaf Ifadhah atau Thawaf Jiarah atau Thawaf Haji. Yang di maksud dengan Thawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dengan sifat-sifat tertentu. EkRY0. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke tujuh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 4”. Diantara Cara Beriman dengan Takdir Allah adalah dengan mengimani tingkatan takdir yang ke-3 yaitu 3. Masyiiatullah atau Kehendak Allah. Dan yang dimaksud adalah beriman bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Allah kehendaki maka tidak akan terjadi. Dan apa yang ada di langit dan di bumi berupa bergeraknya sesuatu atau diamnya sesuatu maka dengan kehendak Allah dan tidak mungkin terjadi di kerajaan Allah Subhānahu wa Ta’āla apa yang tidak dikehendaki-Nya. Diantara dalilnya dari Al Qur’an adalah firman Allah, إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ [QS Ya-Sin 82] “Sesungguhnya perkara Allah apabila menginginkan sesuatu adalah mengatakan Jadilah.’, maka jadilah dia.” Dan Allah berfirman, وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ… [QS Yunus 99] “Dan seandainya Rabb-mu menghendaki niscaya akan beriman seluruh yang ada di bumi.” Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ… [QS Ali Imran 26] “Katakanlah, Ya Allah yang memiliki kerajaan, Engkau memberi kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan mencabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau memuliakan siapa yang Engkau kehendaki dan menghinakan siapa yang Engkau kehendaki.” Dan Allah berfirman, وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ [QS At-Takwir 29] “Dan tidaklah kalian menginginkan kecuali dengan kehendak Allah Rabb semesta alam.” Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah ﷺ bersabda, ▫️ لا يقل أحدُكم اللهمَّ اغفر لي إن شئتَ ، ارحمني إن شئتَ ، ارزقني إن شئتَ ، وليَعزِمْ مسألتَه ، إنَّهُ يفعلُ ما يشاءُ ، لا مُكْرِهَ لهُ “Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, sayangilah aku jika engkau menghendaki, berilah aku rezeki apabila engkau menghendaki.’ Maka hendaklah dia menguatkan permintaannya karena Allah melakukan apa yang Dia kehendaki, tidak ada yang memaksanya”. [HR Bukhori] Berkata Al Imam Asy Syafi’i rahimahullah, مَا شِئْتَ كَانَ، وإنْ لم أشَأْ – وَمَا شِئْتُ إن لَمْ تَشأْ لَمْ يكنْ “Apa yang Engkau kehendaki ya Allah, terjadi, meskipun aku tidak menghendakinya dan apa yang aku kehendaki kalau Engkau tidak menghendakinya maka tidak akan terjadi.” [Atsar ini dikeluarkan oleh Al Lalika-i di dalam kitab beliau Syarhu Ushuli Itiqadi Ahli Sunnati wal Jamaah Minal Kitabi wa Sunnah Wa Ijmai Shahabah Jilid IV halaman 702] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Abdullah Roy Di kota Al-Madinah Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy. Post navigation السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al-Quran Bagian yang Keempat” Allah Azza wa Jall juga menyifati Al-Quran dengan beberapa sifat yang memiliki makna yang agung yang juga menunjukkan keutamaannya. Diantara sifat-sifat tersebut 1. Aziz Artinya yang mulia, dimuliakan oleh Allah dengan dijaga dari segala perubahan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ “Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dengan adz-dzikru Al-Quran ketika datang kepada mereka dan sesungguhnya dia adalah kitab yang mulia.” Fushshilat 41 2. Majiid Artinya agung lagi mulia, Maksudnya agung maknanya dan luas ilmunya, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ “Bahkan dia adalah Al-Quran yang agung.” Al-Buruj 21 3. Kariimun Artinya mulia lagi banyak manfaatnya, besar kebaikannya dan dalam ilmunya, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ “Sesungguhnya dia adalah Al-Quran yang mulia.” Al-Waqi’ah 77 4. Mubaarak Artinya yang berbarakah yang banyak manfaatnya dan banyak membawa kebaikan, Kebaikan bagi yang membacanya, yang menghafalnya, yang mendengarnya, yang mentadabburinya, maupun yang mengamalkannya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman وَهَـذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ “Dan ini adalah kitab yang Kami turunkan berbarakah membenarkan apa yang datang sebelumnya.” Al-An’am 92 Diantara sifat-sifat Al-Quran adalah, 5. Fashl Artinya yang benar dan jelas, memisahkan antara yang haq dan yang bathil, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ “Sesungguhnya dia Al-Quran adalah ucapan yang memisahkan antara yang haq dan yang bathil.”Ath-Thariq 13 Dan diantara sifat Al-Quran adalah, 6. Hakiim Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman الم ١ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ ٢ هُدًى وَرَحْمَةً لِّلْمُحْسِنِينَ ٣ “Alif Lam Mim. Itu adalah ayat-ayat kitab yang hakīm, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik.” Luqman 1-3 Hakim artinya Memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam, ayat-ayatnya muhkam, yaitu kokoh. – Dia kokoh karena datang dengan lafazh yang paling fasih dan jelas yang mengandung makna yang dalam. – Kokoh karena tidak mungkin dirubah. – Kokoh karena kabar-kabar yang ada di dalamnya benar sesuai dengan kenyataan. – Kokoh karena tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang merupakan kebaikan bagi manusia dan tidaklah melarang kecuali dari sesuatu yang merupakan keburukan bagi manusia, dan – Dia kokoh karena tidak ada pertentangan di antara ayat-ayatnya. Dan diantara sifat Al-Quran adalah 7. Berbahasa Arab yang jelas Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ ١٩٢ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ ١٩٣ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ ١٩٤ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ ١٩ “Dan sesungguhnya Al-Quran diturunkan dari Rabb semesta alam, turun dengannya Ar-Ruhul Amin Jibril atas hatimu supaya engkau termasuk orang-orang yang memberikan peringatan dengan bahasa Arab yang jelas.” Asy-Syu’ara 192-195 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah Halaqah Silsilah Islamiyyah adalah sebuah kegiatan pembelajaran agama islam jarak jauh dengan memanfaatkan sarana grup di aplikasi WhatsApp. Kegiatan ini diprakarsai oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy Lc. MA, Alumni S3 di Universitas Islam Madinah, Kerajaan Saudi Arabia. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara pemberian audio kajian setiap pagi dari hari senin sampai dengan jumat. Rekaman audio yang disampaikan langsung oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy Lc. MA, ini berdurasi kurang lebih lima menit. Pada malam harinya, peserta diharapkan berpartisipasi dalam tanya jawab dengan materi dari audio yang telah didengarkan pada pagi hari. Dan pada setiap hari ahad terdapat evaluasi untuk lebih memperdalam pemahaman para peserta halaqah. Selanjutnya di setiap akhir silsilah diadakan ujian akhir untuk mengetahui sejauh mana peserta memahami materi yang telah disampaikan. Bagi peserta yang lulus ujian akan diberikan syahadah oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy Lc. MA, sebagai tanda partisipasi telah mengikuti program HSI Abdullah Roy. Halaqah-01 Pengertian Al Qadha dan Al QadarHalaqah-02 Dalil Wajibnya Beriman Kepada Takdir AllāhHalaqah-03 Kedudukan Iman Dengan Takdir Di Dalam Agama IslāmHalaqah-04 Cara Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 1Halaqah-05 Cara Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 2Halaqah-06 Cara Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 3Halaqah-07 Cara Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 4Halaqah-08 Cara Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 5Halaqah-09 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 1Halaqah-10 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 2Halaqah-11 Beriman Dengan Takdir dan Mengambil Sebab Bagian 3Halaqah-12 Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah TakdirHalaqah-13 Dua Macam Iradah Atau Keinginan AllāhHalaqah-14 Perbedaan Iradah Kauniyah,Qadariah & Iradah Syar’iyyah DinniyahHalaqah-15 Beberapa Contoh Berkaitan Iradah Syar’iyyah dab Iradah KauniahHalaqah-16 Aliran Yang Menyimpang Di Dalam Masalah IradahHalaqah-17 Peran Doa Didalam Beriman Dengan Takdir AllāhHalaqah-18 Kapan seseorang boleh beralasan dengan TaqdirHalaqah-19 Makna Ucapan Rasulullãh ﷺ “Kejelekan Tidak Kepadamu”Halaqah-20 Amalan Hamba / Ikhtiariyah Menurut Ahlus SunnahHalaqah-21 Hidayah Taufik dan Kesesatan menurut Ahlus SunnahHalaqah-22 Aliran Menyimpang Dalam Masalah Hidayatut Taufiq & PenyesatanHalaqah-23 Buah Beriman Dengan Takdir Bagian 1Halaqah-24 Buah Beriman Dengan Takdir Bagian 2Halaqah-25 Buah Beriman Dengan Takdir Bagian 3 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At-Taurah Bagian 2”. Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Quran dan Al-Hadits, Ke-3 Bahwasanya Allah telah menulis At-Taurah dengan tangan-Nya. Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Adam dan Musa alayhimassalam, Nabi Adam berkata kepada Musā وخَطَّ لك التوراة بيده “Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurah dengan tangan-Nya.” HR Abū Dāwūd, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullah Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah, Ke-4 Sebagian yang terkandung di dalam kitab ini. Dan diantara kandungan Taurat Beberapa perkara yang terkandung didalam shuhuf ibrahim alayhissalam Sebagaimana telah berlalu penjelasannya, Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa adalah Taurat. Hukum hukum untuk bani israil Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi.” Surat Al-Maidah 44 Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allah mengabarkan sebagian hukum-hukum tersebut yaitu tentang Hukum Qishash. Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ “Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Maka barangsiapa bershadaqah dengannya yaitu dengan melepas hak qishashnya maka itu menjadi penebus dosa baginya.” Surat Al-Māidah 45 Dan diantara kandungan At-Taurah, Kabar gembira tentang kedatangan Nabi muhammad ﷺ Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, yaitu tidak membaca dan tidak menulis yang namanya mereka temukan tertulis di sisi mereka di dalam Taurat dan Injil.” Surat Al-A’raf 157 Diantara kandungan Taurat adalah tentang, Penyebutan sebagian sifat shahabat Rasulullah ﷺ Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ “Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya yaitu para shahabat keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara mereka. Engkau melihat mereka ruku’ lagi sujud mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injil.”Surat Al-Fath 29 Diantara kandungan Taurat, Bahwasanya Allah membeli jiwa dan harta orang orang yang beriman dengan surga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allah kemudian mereka membunuh dan dibunuh. Janji Allah yang haq di dalam Taurāt, Injil dan Al-Quran. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada Allah? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan, yang demikian adalah keuntungan yang besar.” Surat At-Taubah 111 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 📘 Silsilah Ilmiyyah 7 Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah 🔊 Halaqah 09 ~ At Tauraah Kitab Taurat Bagian 2 السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعينHalaqah yang ke-9 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At-Taurah Bagian 2”.Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Quran dan Al-Hadits,Ke-3 Bahwasanya Allah telah menulis At-Taurah dengan dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Adam dan Musa alayhimassalam, Nabi Adam berkata kepada Musāوخَطَّ لك التوراة بيده“Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurah dengan tangan-Nya.” HR Abū Dāwūd, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullahDiantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah,Ke-4 Sebagian yang terkandung di dalam kitab diantara kandungan Taurat1. Beberapa perkara yang terkandung didalam shuhuf ibrahim alayhissalam Sebagaimana telah berlalu penjelasannya, Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa adalah Hukum hukum untuk bani israil Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirmanإِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi.” Surat Al-Maidah 44Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allah mengabarkan sebagian hukum-hukum tersebut yaitu tentang Hukum سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirmanوَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ“Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Maka barangsiapa bershadaqah dengannya yaitu dengan melepas hak qishashnya maka itu menjadi penebus dosa baginya.” Surat Al-Māidah 45Dan diantara kandungan At-Taurah,3. Kabar gembira tentang kedatangan Nabi muhammad ﷺAllah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirmanالَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, yaitu tidak membaca dan tidak menulis yang namanya mereka temukan tertulis di sisi mereka di dalam Taurat dan Injil.” Surat Al-A’raf 157Diantara kandungan Taurat adalah tentang,4. Penyebutan sebagian sifat shahabat Rasulullah ﷺAllah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirmanمُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ “Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya yaitu para shahabat keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara mereka. Engkau melihat mereka ruku' lagi sujud mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injil.” Surat Al-Fath 29Diantara kandungan Taurat,5. Bahwasanya Allah membeli jiwa dan harta orang orang yang beriman dengan surgaAllah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirmanإِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allah kemudian mereka membunuh dan dibunuh. Janji Allah yang haq di dalam Taurāt, Injil dan Al-Quran. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada Allah? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan, yang demikian adalah keuntungan yang besar.” Surat At-Taubah 111Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُSaudaramu,Abdullāh RoyDi kota Al-Madīnah

hsi 7 halaqah 9